RSS2.0

Wireless

Wireless atau dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu. Jaringan nirkabel adalah jaringan dibentuk dengan menggunakan frekuensi sinyal radio untuk berkomunikasi antara komputer dan perangkat jaringan lainnya. Kadang-kadang juga disebut sebagai jaringan WiFi atau WLAN. Ini
jaringan dewasa ini semakin populer karena mudah untuk mengatur fitur dan tidak ada kabel yang terlibat. Anda dapat menghubungkan komputer mana saja di rumah Anda tanpa membutuhkan kabel.
Berikut ini adalah penjelasan sederhana mengenai cara kerjanya, mari katakan Anda memiliki 2 komputer masing-masing dilengkapi dengan adaptor nirkabel dan Anda telah mengatur wireless router. Ketika komputer mengirim data, data biner yang akan dikodekan ke frekuensi radio dan ditularkan melalui router nirkabel. Komputer penerima akan decode sinyal kembali ke data biner.

Tidak peduli Anda menggunakan kabel broadband / DSL modem untuk mengakses internet, baik cara akan bekerja dengan jaringan nirkabel. Jika Anda mendengar tentang hotspot nirkabel, itu berarti bahwa lokasi ini dilengkapi dengan perangkat nirkabel untuk Anda dan orang lain untuk bergabung dengan jaringan. Anda dapat memeriksa fasilitas hotspot terdekat dari rumah Anda di sini.

Dua komponen utama adalah wireless router atau jalur akses dan klien nirkabel.
Jika Anda belum membuat jaringan kabel apapun, maka hanya mendapatkan wireless router dan pasangkan ke kabel / DSL modem. Anda kemudian menetapkan wireless client dengan menambahkan kartu nirkabel untuk setiap komputer dan membentuk jaringan nirkabel sederhana. Anda juga dapat menghubungkan komputer kabel langsung ke Router jika ada port switch tersedia.


Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel-kabel ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.

Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
Jika Anda sudah memiliki jaringan Ethernet kabel di rumah, Anda dapat memasang titik akses nirkabel ke jaringan yang ada router dan memiliki akses nirkabel di rumah.

Jaringan wireless AP

Wireless router atau jalur akses harus dipasang dengan cara yang memaksimalkan cakupan serta throughput. Cakupan yang disediakan secara umum disebut sebagai cakupan sel. Daerah besar biasanya membutuhkan lebih dari satu jalur akses untuk memiliki cakupan yang memadai. Anda juga dapat menambahkan jalur akses ke router nirkabel yang ada untuk meningkatkan cakupan.

Wireless Operating Mode

The IEEE 802.11 menetapkan standar dua modus pengoperasian: infrastruktur dan ad hoc modus siaga.

Modus infrastruktur digunakan untuk menghubungkan komputer dengan jaringan nirkabel adapter, juga dikenal sebagai klien nirkabel, untuk jaringan kabel yang sudah ada dengan bantuan dari wireless router atau jalur akses. 2 contoh yang saya ditentukan di atas beroperasi dalam mode ini.

Ad hoc mode digunakan untuk menghubungkan klien nirkabel secara langsung bersama-sama, tanpa membutuhkan router nirkabel atau jalur akses. Jaringan ad hoc terdiri dari hingga 9 nirkabel klien, yang mengirimkan data secara langsung mereka satu sama lain. Klik di sini untuk mempelajari lebih lanjut pada modus ad hoc ini.

Tipe dari Jaringan Nirkabel
Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.

1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasi. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.

2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan, contohnya antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas. Hal ini dapat dicapai tanpa biaya serat optik atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya inframerah untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti Multichannel Multipoint Distribution Service (MMDS) dan Local Multipoint Distribution Services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal. Contohnya dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe. WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau pada tempat dimana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan. Pada tahun 1997, IEEE menerima standar 802.11 untuk WLAN, dimana menspesifikasikan suatu transfer data rate 1 sampai 2 Megabits per second (Mbps). Pada Standar 802.11b yang merupakan standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2,4 Gigahertz (GHz). Standar lainnya adalah 802.11a, dimana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 kaki. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), pengguna dapat menggunakan cahaya infra merah sebagai media pengiriman data.


Referensi :
http://www.home-network-help.com/wireless-network.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Nirkabel
http://very_sa.students-blog.undip.ac.id/2009/06/20/tipe-jaringan-nirkabel/comment-page-1

0 komentar:

Powered By Blogger

Entri Populer

Ads